Analisis Resiko Panen Tandan Buah Segar Kelapa Sawit Menggunakan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) di Afdeling OA (ALPA) Pada PT.Karya Subur

Salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas pada perkebunan kelapa sawit adalah faktor panen. Manajemen panen perlu diperhatikan agar dapat mengurangi kehilangan hasil panen. Risiko sering terjadi pada panen kelapa sawit terutama pada kegiatan pemanenan yang tidak sesuai dengan standar. Permasalahan pemanenan yang tidak sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP) sehingga mengakibatkan pengurangan hasil produksi Tandan Buah Segar (TBS) seperti pada buah mentah, buah busuk, brondolan, restan dan tangkai panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui risiko panen tandan buah segar kelapa sawit pada PT. Karya Tanah Subur. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode analisis data yang digunakan adalah metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk mengidentifikasi jenis risiko serta mencari efek yang ditimbulkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga komponen risiko yang harus dijadikan prioritas untuk diselesaikan pada Afdeling Alpa (OA) PT. Karya Tanah Subur. Prioritas pertama adalah risiko pada pemanenan buah mentah dengan tingkat risiko sangat tinggi dengan RPN 324, Prioritas kedua adalah risiko pada pemanenan buah busuk dengan tingkat risiko sangat tinggi dengan RPN 280 dan prioritas ketiga adalah risiko pada pemanenan dengan tangkai panjang dengan tingkat risiko sangat tinggi dengan RPN 245. Risiko tersebut bisa ditangani oleh perusahaan sesuai prioritas.