ANALISIS KEBUTUHAN PANGAN BERAS DI KABUPATEN SIMEULUE

ketersediaan pangan menjadi perhatian yang sangat serius, karena pertambahan jumlah penduduk secara otomatis akan diikuti dengan peningkatan kebutuhan pangan. Adapun komoditi pangan yang paling penting khususnya di Indonesia adalah beras. Kebutuhan beras sebanyak 10.987 ton beras/tahun di Kabupaten Simeulu, jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi kebutuhan pangan beras. Kebutuhan ini diperoleh dari produksi padi petani dan jika terjadi kekurangan akan dimasukkan dari luar pulau Simeulue. Berdasarkan produksi padi musim gadu dan rendengan sebanyak 31.503 ton tahun 2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kebutuhan Pangan Beras di Kabupaten Simeulue. Adapun metode yang dilakukan adalah teknik pengumpulan data observasi, wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner sedangkan analisis data dengan cara deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil penelitian Berdasarkan hasil penelitian didpatkan bahwa Kabupaten Simeulue telah mengalami surplus pangan beras pada periode tahun 2007-2021 dari produksi padi, dengan produksi beras tertinggi tahun 2018 sebanyak 20.246 ton dan terendah tahun 2012 sebanyak 11.196 ton. Variable pendapatan kepala keluarga (X1), jumlah anggota keluarga (X3), jajan di luar rumah (X5), dan tempat tinggal (X8) berpengaruh positif terhadap kebutuhan beras, sedangkan variable harga beras (X2), biaya konsumsi makan karbohidrat selain beras (X4), pendidikan kelapa keluarga (X6), umur ibu (X7) berpengaruh negative terhadap kebutuhan pangan di Kabupaten Simeulue. Variabel independen (X) mempengaruhi 95,60 % dari variable dependen (Y) sedangkan selebihnya 4,40 % dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model penelitian