RASISME KESUKUAN DI GAMPONG SIMPANG JAYA KABUPATEN NAGAN RAYA

Rasisme adalah suatu ajaran yang melahirkan pemikiran bahwa ras yang lebih unggul mempunyai hak untuk mengatur ras yang lainnya, rasisme biasanya terjadi karena ada perseteruan antara ras mayoritas dengan minoritas seperti hal nya yang terjadi di Gampong Simpang Jaya yang mana masyarakat mayoritas suku Aceh masih memiliki sikap rasisme terhadap masyarakat minoritas suku Jawa. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana bentuk-bentuk rasisme yang terjadi dan faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya rasisme di Gampong Simpang Jaya. Penelitian ini menggunakan teori konflik yang mengujikonflik kepentingan dan penggunaan kekerasan yang mengikat masyarakat. Penelitian ini meggunakan metode kualitatif deskriptif dan menentukan 8 orang informan. Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan rasisme yang di alami masyarakat minoritas suku Jawa terjadi dalam berbagai bentuk seperti pernyataan yang menyatakan bahwa makanan orang Jawa tidak enak karena masakannya manis, merasa tidak senang dengan adanya orang suku jawa yang dinilai kurang memiliki persatuan selain itu rasisme terjadi dalam bentuk tindakan kekerasan Rasisme yang paling dirasakan oleh masyarakat minoritas adalah saat pemilu yang mana dalam kampanye setiap politisi selalu mempropaganda masyarakat dan tersirat bahasa yang rasis sehingga berakibat semakin renggang hubungan ataupun relasi-relasi antara masyarakat minoritas suku Jawa dengan masyarakat mayoritas suku Aceh. Berdasarkan dari hasil yang di dapatkan oleh peneliti dapat disimpulkan bahwa benuk-bentuk rasisme ada dua yaitu pernyataan dan tindakandan faktor-faktor rasisme yang di alami oleh masyarakat minoritas suku Jawa ada tiga yaitu konflik dimasalalu, Rasa iri dan Politik.